Slide Title 1

Aenean quis facilisis massa. Cras justo odio, scelerisque nec dignissim quis, cursus a odio. Duis ut dui vel purus aliquet tristique.

Slide Title 2

Morbi quis tellus eu turpis lacinia pharetra non eget lectus. Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; Donec.

Slide Title 3

In ornare lacus sit amet est aliquet ac tincidunt tellus semper. Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas.

Sunday, 26 February 2023

CARA MEMADAMKAN API KEBAKARAN

Setiap upaya pemadaman kebakaran bertujuan agar nyala api kebakaran dapat dipadamkan secepatnya,  agar korban maupun kerugian yang lebih besar dapat dihindarkan.   Untuk mencapai tujuan tersebut,  maka upaya pemadaman kebakaran memerlukan teknik dan taktik pemadaman yang tepat.


Yang dimaksud dengan Teknik dan Taktik Pemadaman Kebakaran :   teknik pemadaman kebakaran,  adalah kemampuan untuk menggunakan alat,  perlengkapan,  dan bahan-bahan pemadaman kebakaran dengan sebaik-baiknya.   Sedangkan taktik pemadaman kebakaran,  adalah kemampuan dalam menganalisa situasi sehingga dapat melakukan tindakan dengan cepat dan tepat,  guna mencegah terjadinya korban dan kerugian yang lebih besar.


Agar dapat menguasai teknik pemadaman kebakaran secara baik diperlukan syarat-syarat,  antara lain :  menguasai dengan baik pengetahuan tentang pencegahan dan penanggulangan kebakaran,  termasuk peralatan pemadaman kebakaran,  dan bahan-bahan pemadam yang digunakan.   Dapat menggunakan peralatan dan perlengkapan pemadaman kebakaran dengan cepat dan benar,  serta sudah terlatih dengan baik menghadapi situasi menghadapi bahaya kebakaran.


Sedangkan untuk menguasai  taktik pemadaman kebakaran,  selain syarat-syarat di atas masih diperlukan pengalaman yang sebenarnya dalam menanggulangi terjadinya kebakaran.   Dan khususnya bagi para petugas pemadam kebakaran,  hal-hal penting yang diperlukan agar dapat melaksanakan teknik dan taktik pemadaman yang baik,  adalah :

- Dapat bekerja dengan tenang dan tabah.   Ketenangan dan ketabahan sangat diperlukan,  karena udara panas dan asap tebal yang ditimbulkan pada kejadian kebakaran pada umumnya sering menyebabkan rasa panik.   Lebih-lebih pada peristiwa kebakaran besar.

- Harus berani mengambil tindakan-tindakan yang dipandang perlu.   Keberanian diperlukan,  namun harus tetap memperhatikan keamanan dan keselamatan.   Pada pemadaman tempat-tempat yang berbahaya,  atau untuk menyelamatkan korban yang terjebak di lokasi kebakaran,  paling tidak harus ada dua orang petugas.   Salah satu bertugas sebagai penolong dan lainnya membantu serta melindungi temannya terhadap bahaya api.   Dengan demikian bila terjadi hal-hal yang membahayakan secepatnya dapat diberikan bantuan dan pertolongan.

- Harus dapat bekerja sama sebagai Team Work yang kompak..   Selain menimbulkan rasa panik,  udara panas di lokasi kebakaran juga menyebabkan kelelahan.   Untuk menghemat tenaga,  maka penggunaan alat penyemprot air / nozzle harus diatur secara bergiliran.  Dalam hal ini peranan komandan tim sangat penting.   Upaya pemadaman harus berjalan secara terpimpin dan kompak,  agar dapat berhasil dengan baik.


Faktor-faktor penting yang perlu diperhatikan:

1. Pengaruh angin

Arah berhembusnya angin dan kekuatannya dapat digunakan sebagai petunjuk ke arah mana menjalarnya api kebakaran. Dan upaya pemadaman kebakaran sebaiknya tidak melawan arah angin,kecuali dalam situasi khusus di mana lokasi kebakaran tidak memungkinkan untuk searah angin.

Upaya pemadaman kebakaran yang dilakukan melawan arah angin dapat membahayakan.   Pertama karena akan terhalang dengan asap sehingga sulit menemukan sumber apinya.   Ke dua,  terkena aliran udara panas sehingga menyebabkan cepat lelah.  Dan ke tiga,  bahaya terkena jilatan api.


2. Warna asap kebakaran

Sumber api kebakaran sering tidak dapat dikenali karena terhalang oleh asap tebal.   Namun dengan melihat warna asap yang ditimbulkannya kita dapat memperkirakan jenis benda yang terbakar atau sumber apinya.   Misalnya,  bila asap kebakaran berwarna hitam dan tebal,  maka kemungkinan sumber api berasal dari benda-benda :  Minyak / solar,  karet,  plastik,  aspal,  atau benda-benda yang mengandung minyak.

Bila warna asap coklat kekuning-kuningan,  kemungkinan benda-benda yang terbakar adalah :  film,  bahan-bahan film,  atau benda-benda lain yang mengandung asam sulfat.   Sedangkan bila warna asap putih kebiru-biruan,  biasanya berasal dari benda-benda yang mengandung phosphor.

Di samping warna asap,  bau yang menyebar berasal dari asap bisa digunakan sebagai petunjuk benda-benda yang terbakar atau sumber apinya.   Dalam hal ini diperlukan pengalaman,  karena aroma bau dari asap yang berasal dari kebakaran di gudang tekstil,  berbeda dengan bau asap yang berasal dari kebakaran di gudang bahan-bahan karet,  dan sebagainya.

Setelah diketahui jenis benda yang terbakar,  maka bisa ditentukan alat dan bahan-bahan pemadamnya yang tepat.


3. Lokasi Kebakaran

Upaya pemadaman kebakaran tidak terlepas dari lokasi terjadinya musibah,  apakah kebakaran tersebut terjadi di pemukiman yang padat bangunan,  atau terjadi di pusat pertokoan di tengah kota,  dan sebagainya.

Pada peristiwa kebakaran yang terjadi di perumahan penduduk,  di samping usaha pemadaman kebakaran di lokasi sumber apinya,  tindakan lain untuk mencegah meluasnya kebakaran harus dilakukan.   Bila terpaksa,  bangunan rumah terdekat yang kemungkinan besar terjilat api,  sebagian bangunannya dirusak atau dirobohkan.  Tindakan ini diperlukan untuk mencegah menjalarnya api.

Dan khususnya pada kebakaran besar yang terjadi di pasar atau pusat-pusat pertokoan,  selain tindakan pemadaman dan tindakan mencegah meluasnya kebakaran,  harus diperhatikan keamanan  barang-barang yang mungkin masih bisa diselamatkan.   Karena biasanya pada saat-saat musibah demikian merupakan kesempatan bagi pencoleng dalam menjalankan aksinya,  misalnya dengan berpura-pura memadamkan api kebakaran.


4. Bahaya lain yang mungkin terjadi.

Setiap usaha pemadaman kebakaran harus tetap memperhatikan faktor keselamatan,  baik keselamatan penghuni bangunan yang terbakar terutama anak-anak,  balita,  wanita,  dan orang lanjut usia,  maupun keselamatan petugas pemadam sendiri.

Bila ada korban yang terjebak di lokasi kebakaran dan terkurung bahaya api,  harus segera dilakukan pertolongan,  misalnya dengan cara merusak / menjebol dinding rumah,  merusak langit-langit,  dan sebagainya.  Oleh karena itu peralatan yang berupa kampak,  linggis,  ganco, dan alat-alat lainnya perlu disiapkan sebelumnya.

Harus diperhitungkan juga apakah ada bahaya-bahaya lain yang mungkin dapat menimbulkan jatuhnya korban.   Misalnya apakah ada bahan-bahan di lokasi kebakaran yang kemungkinan dapat menimbulkan ledakan.   Atau,  mungkin ada bahan-bahan yang dapat menimbulkan gas beracun.  Jika ada,  maka bahan-bahan berbahaya tersebut harus diamankan terlebih dulu.


Dan khusus untuk pemadaman kebakaran yang terjadi di kapal laut atau perahu motor,  harus dijaga agar upaya pemadaman kebakaran jangan sampai menimbulkan kerugian yang lebih besar.   Misalnya,  upaya pemadaman dengan cara penyemprotan air,  jangan sampai berlebih-lebihan,  karena dapat merusak muatan atau peralatan,  atau dapat mengganggu kestabilan kapal yang dapat menyebabkan kapal terguling dan tenggelam.


Tuesday, 6 October 2020

SISTEM KONTROL KAPAL

 


1.        Sejumlah minyak dipanaskan dengan elemen listrik. Pada waktu elemen listriknya dihidupkan (switch on), temperature minyak adalah 20°C. Temperature minyak meningkat dari menit ke menit sbb:

0          1          2          3          4          5          7          10        15        25        30   menit       

20        29        36        42        47        51        58        62        67        70        70   °C

 

  1. Diagram dari temperature minyak tersebut sebagai fungsi dan waktu

  1. Jenis proses (sistem) tersebut adalah sistem orde satu (I)

fungsi alih dari system itu adalah

Jadi konstanta waktu proses tersebut adalah 5 menit

  1. Fungsi alih suatu system adalah H(s) = 1/(s(10s+1))

Apabila masuknya adalah respons impuls (Xs=1), maka carilah output steady statetnya dalam fungsi waktu

respon step sistem orde 1

Spesifikasi Respon Step Sistem Orde 1

Spesifikasi Respon Transient Sistem Orde I

Terdapat beberapa macam ukuran kualitas respon transient yang lazim digunakan antara lain:

  • Time Constan (t) :

Ukuran  waktu  yang  menyatakan  kecepatan respon, yang di ukur mulai t = 0 s/d respon mencapai     63,2%   (e-1×100%)   dari   respon steady state.

  • Rise Time (TR)     :

Ukuran  waktu  yang  menyatakan  keberadaan suatu respon, yang di ukur mulai respon 5% s/d 95% dari respon steady state (dapat pula 10% s/d 90%).

  • Settling Time (TS):

Ukuran waktu yang menyatakan respon telah masuk  5% atau  2% atau 0,5% dari respon steady state.

  • Delay Time (TD)   :

Ukuran    waktu    yang    menyatakan    faktor keterlambatan respon output terhadap input, di ukur mulai t = 0 s/d respon mencapai 50% dari respon steady state.

  1. Fungsi alih dari diagram blok di bawah ini adalah

  1. Seperti diketahui di kapal banyak tanki-tanki yang tinggi permukaan cairan dikontrol secara otomatik

A.    Gambarkan sistem pengontrolan untuk tinggi permukaan cairan tanki

Desain Sistem dan Sistem Kontrol | desain sistem kontrol

B.     Gambar blok diagramnya.

Desain Sistem dan Sistem Kontrol | desain sistem kontrol

  1. Sketsa diagram dari kontroler pneumatic propomatik + integral (P+I) dengan type noozle-flapper dan operasinya

Prinsip kerjanya : Sinyal error (selisih DV & MV) dimasukkan pd satu ujung batang keseimbangan akan mempengaruhi jarak flapper dan nozzle. Dengan adanya perubahan jarak flapper dan nozzle maka akan menentukan sinyal P out (correcting signal) yang keluar dari penguat dan akan mengatur katup pengoreksi (pneumatic valve). Sebagian P out masuk ke “Bellows feed backsebagai sinyal feed back dan masuk ke “Bellows integral” melalui pengatur Restriction (Ri).

Jelaskan juga bagaimana mengatur proportionan-bandnya dan konstanta waktu integralnya!

Cara merubah konstanta propotional Band dengan merubah posisi nozzle, dengan perubahan posisi nozzle maka  hal ini akan merubah nilai a & b , dan cara merubah konstanta integral dengan merubah bukaan “Restriction integral (Ri)”