Tuesday 3 December 2013

Laporan Hasil Eksperimen Kepolaran Senyawa

KEPOLARAN SENYAWA

I.     Tujuan

Untuk mengetahui kepolaran beberapa senyawa

II.     Landasan Teori

-          Ikatan Ion
-          Ikatan Kovalen
-          Ikatan Polar & Non Polar
-          Air, Aseton, Alkohol, dan Tetraklorometana

1.        Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam melalui gaya tarik-menarik elektrostatik  atau gaya tarik menarik antara 2 ion yang berbeda muatan, dan memiliki perbedaan elektronegatifitas yang besar.

Sifat senyawa ion :
-          Merupakan zat padat dengan titik leleh dan titik didih yang relatif tinggi.
-          Rapuh, sehingga hancur jika dipukul.
-          Lelehannya menghantarkan listrik.
-          Larutannya dapat menghantarkan listrik di air.

2.        Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan electron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.

a)        Ikatan Kovalen Polar terjadi jika dua atom non logam berbeda kelektronegatifannya berikatan, maka pasangan elektron ikatan akan lebih tertarik ke atom yang lebih elektronegatif. Atau jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih kuat ke salah 1 atom.

Ciri-ciri ikatan kovalen polar :
·       Senyawa nya terbentuk dari unsur yang berbeda.
·         Tidak simetris.
·         Adanya pasangan elektron bebas pada atom pusar.

Ciri-ciri senyawa polar :
·         Dapat larut dalam air dan senyawa polar lain.
·         Memiliki kutub (+) dan (-) akibat tidak meratanya distribusi elektron.
·         Memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.

b)       Ikatan Kovalen Non-Polar  merupakan  suatu ikatan kovalen dimana elektron-elektron yang membentuk ikatan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berputar dan berkeliling di sekitar salah satu atom. Jika PEI (pasangan elektron ikatan) tertarik sama kuat ke semua atom.  
Ciri-ciri ikatan kovalen non-polar :
·         Senyawa tersebut terbentuk dari unsur sejenis.
·         Jika dari unsur tidak sama tetapi simetris maka non polar.
·         Tidak ada pasangan elektron bebas pada atom pusat.

Ciri-ciri senyawa non-polar:
·         Tidak larut dalam air dan senyawa polar lain.
·         Tidak memiliki kutub (+) dan (-) akibat meratanya distribusi elektron.
·         Tidak memiliki pasangan elektron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki keelektronegatifan sama.

Molekul polar tertarik pada suatu benda yang bermuatan elektron / listrik / medan magnet.
Jika cairan dibelokkan oleh benda bermuatan elektron / listrik / medan magnet maka
cairan tersebut berisi senyawa polar, sedangkan jika cairan yang tidak dibelokkan oleh
benda bermuatan electron / listrik / medan magnet maka cairan tersebut berisi senyawa
non-polar.

3.        Air, Aseton, Alkohol, dan Tetraklorometana

a)            Air
Tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O dan memiliki rumus senyawa H2O.
b)            Aseton
Aseton dengan rumus molekul CH3COCH3. Propanon adalah senyawa keton yang paling sederhana yang dapat bercampur dengan air. Senyawa ini dibuat melalui oksidasi propanadiol atau diperoleh sebagai reaksi sampingan dalam pembuatan fenol dari kumena. Senyawa ini digunakan sebagai pelarut dan sebagai bahan mentah pembuatan plastik.
c)             Alkohol
Alkohol larut dalam air, tidak berwarna, rumus senyawanya C2H5OH. Senyawa ini menjadi minuman yang meracuni, dibuat melalui fermentasi gula dengan bantuan khamir. Etanol yang dihasilkan membunuh khamir dan fermentasi saja tidak dapat menghasilkan larutan etanol dengan kadar lebih dari 15 % (berdasar volume). Penyulingan dapat menghasilkan campuran didih-tetap yang mengandung 95,6 % etanol dan 4,4 % air. Etanol murni dibuat dengan menyingkirkan air tersebut menggunakan bahan pengering.
d)            Tetraklorometana
Tetraklorometana memiliki rumus senyawa CCl4, digunakan sebagai pelarut organik, pembuatan senyawa-senyawa flourin, dan juga biasa digunakan sebagai pencucian kering.

III.       Alat dan Bahan

1.        Buret dan statif (5)
2.        Batang politena
3.        Gelas beker
4.        Kain Wool
5.        Air
6.        Bensin
7.        Alkohol
8.        Larutan Gula
9.        HCl

IV.       Cara Kerja :

1.        Pasanglah empat buah buret pada statifnya
2.        Isilah masing-masing buret dengan air, bensin, alkohol, larutan gula, HCl
3.        Gosoklah batang politena pada kain wool (10-30 gosokan)
4.        Alirkan zat cair dari buret ke dalam gelas beker dan dekatkan batang politena bermuatan pada aliran zat cair tersebut.
5.        Amati apa yang terjadi pada aliran zat cair tersebut

 V.       Hasil Pengamatan

Pengaruh batang politena bermuatan pada aliran zat cair.
Air                     : Polar
Bensin                : Nonpolar
Alkohol              : Polar
Larutan Gula     : Polar
HCl                    : Polar

VI.       Analisa Data

Karena bermuatan, senyawa polar tentu dapat menarik elektron. Medan magnet dan medan listrik mempunyai muatan juga. Sifat itu dapat digunakan untuk menyelidiki kepolaran beberapa senyawa molekul. Polar artinya kutub, sehingga dapat dikatakan bahwa senyawa-senyawa yang bersifat polar memiliki kutub. Jika didekatkan magnet pada suatu senyawa polar yang mengucur, maka senyawa tersebut akan bereaksi sehingga kucurannya akan mendekati atau menjauhi magnet.
a)      Aquades / Air
            Pada saat keran tabung buret dibuka, air mengucur ke dalam gelas kimia dan didekatkan dengan penggaris plastik yang telah digosok pada rambut kering. Ternyata, membuat aliran air yang semula lurus membelok ke arah medan listrik yang dihasilkan oleh penggaris. Hal ini karena Molekul air yang tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar. 
Dianalisis dengan :
            Senyawa air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen memiliki elektron valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan kovalen tunggal dan memiliki pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini digolongkan pada senyawa polar. 
b)     Aseton
            Pada saat keran buret dibuka, aseton yang mengalir menuju gelas kimia sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik tidak mengalami pembelokkan atau reaksi apapun. Hal ini karena molekul aseton mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :
Aseton atau propanon memiliki rumus kimia CH3COCH3. Pada senyawa ini, ditemukan 3 atom carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Atom-atom ini membentuk ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua, dan pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan elektron bebas. Oleh karena itu, menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini dimasukkan dalam senyawa non-polar, meskipun pada percobaan digolongkan senyawa polar. Pada dasarnya, senyawa ini merupakan senyawa semi-polar.
c)      Tetraklorometana
            Pada saat keran buret dibuka,tetraklorometana yang mengalir menuju gelas kimia sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik tidak mengalami pembelokkan atau reaksi apapun. Hal ini karena molekul Tetraklorometana mempunyai ikatan kovalen non polar.
Dianalisis dengan :
Tetraklorometana mempunyai rumus kimia CCl4, artinya tersusun dari 1 atom carbon dan 4 atom chlorine. Atom carbon memiliki elektron valensi 4 sedangkan atom chlorine memiliki elektron valensi 7. Sehingga pada senyawa ini akan terbentuk 4 buah ikatan kovalen rangkap satu dan tidak ada pasangan elektron bebas, sehingga merupakan senyawa non polar.

d)     Etanol / Alkohol
            Pada saat keran buret dibuka, etanol yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya lurus sewaktu didekati oleh penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini karena molekul etanol mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis dengan :
Senyawa alkohol dengan rumus kimia C2H5OH tersusun dari 2 atom Carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen. Senyawa ini membentuk 8 ikatan kovalen tunggal dan tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga termasuk senyawa polar.


 VII.       Pertanyaan

1.        Sifat apakah yang ditunjukkan oleh jenis molekul yang terpengaruh oleh batang politena yang bermuatan?
ð  Sifat polar dan nonpolar
2.        Bagaimana kiranya molekul-molekul tersebut memperoleh sifat demikian?
ð  Apabila aliran suatu molekul berbelok saat didekatkan dengan batang politena / penggaris mika bermuatan maka molekul tersebut bersifat senyawa polar, sedangkan apabila suatu molekul tidak berbelok saat didekatkan dengan batang politena / penggaris mika bermuatan maka molekul tersebut bersifat senyawa nonpolar.
3.        Zat-zat apa yang tidak terpengaruh oleh batang politena bermuatan? Mengapa demikian?
ð  Bensin. Karena mereka tidak bisa larut dalam air dan tidak dapat menghantarkan listrik.

VIII.       Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.        Apabila suatu benda bermuatan listrik didekatkan pada cairan tertentu maka akan ada reaksi yang berbeda-beda tergantung molekul cairan tersebut. Reaksi pembelokan suatu cairan ketika didekati benda bermuatan listrik terjadi apabila cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen polar. Sedangkan apabila tidak ada reaksi maka cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen non polar.
2.        Yang tergolong senyawa polar yaitu air, etanol, HCl. Dan senyawa yang bersifat nonpolar yaitu aseton dan larutan gula.

Laporan Kunjungan Ke WARNO MEUBEL

KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan kunjungan kelompok pada tahun ini.
            Laporan ini sebagai perwujudan hasil dari kunjungan ke WARNO MEBEL yang berada di Karangmalang, Sragen. Kunjungan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 21 November 2013.
            Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait dalam kunjungan dan penyusunan laporan ini.
            Kami mengharapkan agar laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca tentang begitu berharganya seni kerajinan tangan bagi kehidupan sehari-hari.
            Dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kesalahan, sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan kunjungan kami di waktu yang akan datang. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Sragen, 24 November 2013



 DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………….. 
Daftar Isi…………………………………………………………………….……………………….. 
Bab I Pendahuluan……………………………………………………………………………………. 
A.      Latar Belakang………….…..............……………..…………………………………………………. 
B.      Tujuan Kunjungan…………….………………………………………………….......……………….. 
C.      Tujuan Laporan……….…………………………………....................……………………………… 
D.     Manfaat Kunjungan…………..……………………………..………………………………………… 
E.      Lokasi Kunjungan…………..………………………………...……………………………………….
F.   Sejarah………...........……………………………………………………………………..................
Bab II Isi……………………………………………………………………………………….
A.      Alat Pembuatan………………………………………………………………………….
B.      Bahan Pembuatan……………………………………………………………………………………..
C.      Langkah-langkah Pembuatan…………………………………………………………………………
D.     Pengembangan…………………………………………………………………………………..
Bab III Penutup……………………………………………………………………
A.      Kesimpulan………..………………………………………………………………………………
B.      Saran……………..………………………………………………………………………………………
C.      Harapan Produsen………….………………………………………………………………….


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Pada saat ini kelas X sedang mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan penerapan
“Handy Craft” bagi kehidupan sehari-hari.
Di era globalisasi saat ini tidaklah cukup belajar secara teori. Sehingga diadakanlah kunjungan ke tempat pembuatan mebel. Dalam kunjungan ini dimaksudkan untuk mengenalkan siswa tentang penerapan “Handy Craft”.

B.   Tujuan Kunjungan

Adanya beberapa tujuan dari kunjungan ini adalah :
1.      Memperluas pengetahuan siswa tentang penerapan “Handy Craft”
2.      Memberikan informasi tentang cara membuat mebel dengan ukiran yang indah, rapi, mempunyai nilai dan estetika.
3.      Agar siswa mengetahui asal-usul peralatan rumah tangga yang kita pakai dalam kehidupan sehari-hari.

C.   Tujuan Laporan

Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas PRA KARYA kelas X sebagai dokumentasi kegiatan kunjungan sekaligus sebagai syarat pemenuhan untuk naik kelas.
Adapun metode yang digunakan, yaitu :
1.      Metode Observasi
Penyusun melakukan observasi lapangan untuk mengambil dan mengumpulkan data dari narasumber.
2.      Metode Wawancara
Penulis melakukan tanya jawab dengan pemilik produksi mebel.
3.      Metode Ceramah
Si Pemilik memberikan ceramah berupa penjelasan mengenai hal yang berkaitan.

D.  Manfaat Kunjungan
                                        
Diharapkan siswa dapat mengambil manfaat dalam kesempatan kunjungan ke WARNO MEBEL ini agar siswa dapat mengetahui penerapan “Handy Craft” dalam kehidupan sehari-hari serta bagaimana cara prosesnya.

E.   Lokasi Kunjungan
                       
Lokasi kunjungan ke WARNO MEBEL yang bertempat di Karangbendo RT . 15 / 06 Kroyo, Karangmalang, Sragen.

A.   Sejarah

WARNO MEUBEL berdiri sejak bulan Juni tahun 2011 oleh pasangan suami istri Bp. Suwarno dengan Ibu Sri Lestari. Dahulu pekerjaan Bp. Suwarno adalah karyawan mebel di salah satu mebel besar di kecamatan Karangmalang dan Ibu Sri Lestari adalah seorang penjual baju. Lalu pasangan suami istri tersebut berinisiatif untuk membuat usaha mebel sendiri di rumah. Mereka memilih pekerjaan ini karena suka dengan pekerjaan ini, bahan-bahannya dari bahan mentah, tidak kusut dan awet daripada makanan yang baru beberapa hari sudah basi atau tidak awet. Mereka terinspirasi oleh jenis pekerjaan Pak Suwarno yang lama dan dapat menghasilkan pembuatan yang tahan lama. Sekarang Pak Suwarno sudah menjadi pemilik di usaha mebel sendiri di rumahnya. Mebel ini hanya didistribusikan untuk konsumen. Di mebel ini tidak membuat peralatan rumah tangga secara langsung, tetapi disini hanya memperhalus, menyusun kerangka  dan memodifikasi lagi menjadi lebih bagus. Biasanya bahan baku untuk membuat ini semua Pak Warno membelinya dari Jepara dan Kalijambe.


BAB II
ISI

A.   Alat dan Bahan Pembuatan

Setelah melakukan kunjungan di WARNO MEUBEL, kami telah mendapatkan fakta
informasi mengenai jenis pekerjaan ini. Berikut ini adalah alat dan bahan untuk membuat mebel rumah tangga :
1.      Kayu Jati
2.      Tatah
3.      Palu
4.      Gergaji
5.      Amplas
6.      Amplas Duduk
7.      Grenda
8.      Pasak
9.      Melamin Glos
10.  Dempul
11.  Amril

B.   Fungsi Bahan Pembuatan

*      Dempul, terbuat dari malam yang dipanasi lalu diberi kawur putih dan diberi warna. Yang berfungsi untuk memperhalus kayu-kayu yang belum rata dan meratakan bagian yang berlubang.
*      Melamin gloss, yang berfungsi menjadikan halus dan warna mengkilat.
*      Dok, yang berfungsi menjadikan halus,tapi tidak mengkilat.

C.   Langkah-langkah Pembuatan

Tenaga ahli dalam bidang pewarnaan mutlak diperlukan disini agar produk yang telah melalui prosedur produksi yang benar tidak rusak dan sia2. Setelah proses finishing selesai, Proses packing dan pengiriman bisa di lakukan.
Ada beberapa bahan finishing yang lazim di gunakan dalam pembuatan mebel:
a)      Polyurethane atau sering di sebut PU ( piyu ) adalah jenis bahan finishing yang paling mahal
b)      Nitrocellulose Gliscerine ( NC ) adalah bahan finishing yang banyak di gunakan untuk pesanan kelas export.
c)      Melamine adalah bahan yang sering digunakan dalam industri Mebel Furniture Dalam negeri / Lokal.






D.  Karyawan

Di mebel ini mempunyai 4 orang karyawan/tukang yang bekerja dari jam 8-4 sore dan hari minggu libur. Satu tukang mengerjakan 5 shet peralatan rumah tangga dan bisa selesai dalam waktu 3-5 hari. Gaji karyawan  Rp 45.000,00 sampai Rp 50.000,00/hari atau  Rp 200.000,00 sampai Rp 250.000,00/minggu dan apabila order keluar lebih banyak karyawan biasanya dapat bonus gaji.

E.   Penghasilan

Harga peralatan rumah tangga tergantung dengan ukuran,jenis kayu,model, dan cara menghitung laba.Contoh harga-harga peralatan rumah tangga:
Ø  Meja makan + kursi 4                                                                  =  Rp 2.500.000,00
Ø  Meja makan + kursi 6                                                                  =  Rp 3.000.000,00
Ø  Kursi tamu + meja 3 model keranjang                                          =  Rp 3.500.000,00
Ø  Almari                                                                                         =  Rp 2.000.000,00
Penghasilan paling tinggi dalam 1 minggu  Rp 3.000.000,00 sampai Rp 6.000.000,00 dan apabila dalam 1 bulan bisa 15 juta atau lebih.

F.   Pengembangan

Tips, strategi dan trik untuk meningkatkan pemasaran dan pengembangan bisnis mebel :
  1. Memperkenalkan usaha kami. Agar dapat dikenal secara luas oleh target market, Pak Suwarno harus mengomunikasikan usahnya dengan berbagai cara. Misalnya : membagi brosur, memasang spanduk atau beriklan di majalah / radio lokal yang harganya masih terjangkau, jangan lupa menggunakan kekuatan media internet yang sangat luas dan gratis ini, bisa lewat facebook, blog, twitter. Tinggal upload foto produk mebel dari Bp. Suwarno, beri keterangan, tag teman. Karena terkadang dari situlah Pak Suwarno mendapat pelanggan. Yang perlu diingat dalam setiap komunikasi iklan adalah membuatnya semenarik mungkin, agar dapat menguras perhatian orang ke produk kami. Dan tak lupa untuk selalu menyertakan contact person seperti kami. Bisa hubungi nomer kami : 085229210043
  2. Penataan toko yang menarik. Kami selalu mengatur penataan barang-barang mebel kami setiap terbitnya barang yang sudah jadi agar terlihat menarik, sehingga calon customer tertarik untuk berkunjung. Setiap 2 minggu atau 1 bulan sekali, kami harus menata ulang tampilan toko, terutama yang terlihat langsung dari luar toko. Tujuannya agar toko terlihat hidup dan tidak membosankan.
  3. Jual beberapa produk murah. Cara lain untuk menarik perhatian calon customer adalah menjual beberapa produk dengan harga yang lebih murah dari harga di pasaran. Tulis secara jelas harga jual produk anda di spanduk atau dengan memasang stiker di kaca toko. Dengan menjual beberapa produk murah, maka calon customer akan memiliki persepsi bahwa usaha kami tidak menjual produk dengan harga mahal. Hal ini akan mendorong calon customer untuk mengunjungi toko kami kembali ketika mereka memerlukan produk mebel.
  4. Kerja sama dengan pengembang perumahan. Kami mulai bekerja sama dengan pengembang perumahan di daerah dekat toko kami. Beberapa perumahan skala kecil dan menengah terkadang memberikan bonus furniture kepada pembeli rumah baru. Ini kesempatan kami untuk bisa menjual produk dengan kwantitas yang lebih besar.
  5. Memberikan pelayanan yang bagus. Agar pelanggan memiliki kesan yang positif, maka semua karyawan yang bertugas di toko harus memberikan pelayanan yang sangat baik kepada semua orang yang datang. Keramahan dan sikap mau membantu dengan tulus akan sangat dihargai pelanggan. Baik atau buruknya pelayanan andalah yang akhirnya akan menentukan pelanggan datang lagi atau tidak ke toko kami.
 BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Dengan hasil pengamatan langsung melalui tes wawancara dan dengan melakukan observasi dengan pemilik usaha WARNO MEUBEL dapat ditarik kesimpulan bahwa usaha ini walaupun kecil tetapi dapat memperoleh keuntungan yang lumayan besar, walaupun dahulunya hanya modal nekat dan ketekunan.
Usaha ini dapat menjadi motivator bagi masyarakat bahwa dengan modal ketekunan dan bekerja keras kita akan memperoleh hasil yang setimpal dengan apa yang kita lakukan untuk mengejar suatu prestasi atau cita-cita untuk menjadi orang sukses, dengan contoh hasil dari usaha mebel Pak Suwarno. Dengan modal kerja keras dan materi Pak Suwarno mendapatkan keuntungan per bulan hingga 5 juta. Inilah bahwa usaha kecil mikro dan menengah ikut turut andil dalam perkembangan perekonomian untuk negara dan masyarakat indonesia.

B.   Saran

Usaha ini memang sudah mantap dan maju, akan tetapi perlu sekali dukungan dari masyarakat untuk mempromosikan usaha ini agar menjadi usaha yang lebih besar dan menambah pendapatan keluarga Bp. Suwarno.

C.   Harapan

Bp. Suwarno dan Ibu Sri Lestari berharap agar usaha mebelnya bertambah sukses
untuk kedepanya nanti, dan tambah banyak pembeli.