KEPOLARAN SENYAWA
I. Tujuan
Untuk
mengetahui kepolaran beberapa senyawa
II. Landasan
Teori
-
Ikatan Ion
-
Ikatan Kovalen
-
Ikatan Polar & Non Polar
-
Air, Aseton, Alkohol, dan
Tetraklorometana
1.
Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah
jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk antara
ion-ion logam dengan non-logam melalui gaya tarik-menarik
elektrostatik atau gaya tarik menarik
antara 2 ion yang berbeda muatan, dan memiliki perbedaan elektronegatifitas
yang besar.
Sifat
senyawa ion :
-
Merupakan zat padat dengan titik
leleh dan titik didih yang relatif tinggi.
-
Rapuh, sehingga hancur jika dipukul.
-
Lelehannya menghantarkan listrik.
-
Larutannya dapat menghantarkan listrik
di air.
2.
Ikatan
kovalen adalah ikatan yang terjadi karena
pemakaian pasangan electron secara bersama oleh 2 atom yang berikatan. Ikatan
kovalen terbentuk dari atom-atom unsur yang memiliki afinitas elektron tinggi
serta beda keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan ikatan ion.
a)
Ikatan
Kovalen Polar terjadi jika dua atom non logam
berbeda kelektronegatifannya berikatan, maka pasangan
elektron ikatan akan lebih tertarik ke atom yang lebih
elektronegatif. Atau jika Pasangan Elektron Ikatan (PEI) tertarik lebih
kuat ke salah 1 atom.
Ciri-ciri ikatan kovalen polar :
· Senyawa nya terbentuk
dari unsur yang berbeda.
·
Tidak simetris.
·
Adanya pasangan elektron bebas pada
atom pusar.
Ciri-ciri senyawa polar :
·
Dapat larut dalam air dan senyawa
polar lain.
·
Memiliki kutub (+) dan (-) akibat
tidak meratanya distribusi elektron.
·
Memiliki pasangan elektron bebas
(bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan keelektronegatifan.
b)
Ikatan
Kovalen Non-Polar merupakan suatu ikatan kovalen dimana elektron-elektron
yang membentuk ikatan lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berputar dan
berkeliling di sekitar salah satu atom. Jika PEI (pasangan elektron ikatan)
tertarik sama kuat ke semua atom.
Ciri-ciri ikatan kovalen non-polar :
·
Senyawa tersebut terbentuk dari
unsur sejenis.
·
Jika dari unsur tidak sama tetapi
simetris maka non polar.
·
Tidak ada pasangan elektron bebas
pada atom pusat.
Ciri-ciri senyawa non-polar:
·
Tidak larut dalam air dan senyawa
polar lain.
·
Tidak memiliki kutub (+) dan (-)
akibat meratanya distribusi elektron.
·
Tidak memiliki pasangan elektron
bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki keelektronegatifan sama.
Molekul polar tertarik pada suatu benda yang bermuatan elektron
/ listrik / medan magnet.
Jika cairan dibelokkan oleh benda bermuatan elektron /
listrik / medan magnet maka
cairan tersebut berisi senyawa polar, sedangkan jika cairan
yang tidak dibelokkan oleh
benda bermuatan electron / listrik / medan magnet maka
cairan tersebut berisi senyawa
non-polar.
3.
Air, Aseton, Alkohol, dan Tetraklorometana
a)
Air
Tersusun atas 2 atom H dan 1 atom O
dan memiliki rumus senyawa H2O.
b)
Aseton
Aseton dengan rumus molekul CH3COCH3.
Propanon adalah senyawa keton yang paling sederhana yang dapat bercampur dengan
air. Senyawa ini dibuat melalui oksidasi propanadiol atau diperoleh sebagai
reaksi sampingan dalam pembuatan fenol dari kumena. Senyawa ini digunakan
sebagai pelarut dan sebagai bahan mentah pembuatan plastik.
c)
Alkohol
Alkohol larut dalam air, tidak
berwarna, rumus senyawanya C2H5OH. Senyawa ini menjadi
minuman yang meracuni, dibuat melalui fermentasi gula dengan bantuan khamir.
Etanol yang dihasilkan membunuh khamir dan fermentasi saja tidak dapat
menghasilkan larutan etanol dengan kadar lebih dari 15 % (berdasar volume).
Penyulingan dapat menghasilkan campuran didih-tetap yang mengandung 95,6 %
etanol dan 4,4 % air. Etanol murni dibuat dengan menyingkirkan air tersebut
menggunakan bahan pengering.
d)
Tetraklorometana
Tetraklorometana memiliki rumus
senyawa CCl4, digunakan sebagai pelarut organik, pembuatan
senyawa-senyawa flourin, dan juga biasa digunakan sebagai pencucian kering.
III. Alat
dan Bahan
1.
Buret
dan statif (5)
2.
Batang
politena
3.
Gelas
beker
4.
Kain
Wool
5.
Air
6.
Bensin
7.
Alkohol
8.
Larutan
Gula
9.
HCl
IV. Cara
Kerja :
1.
Pasanglah
empat buah buret pada statifnya
2.
Isilah
masing-masing buret dengan air, bensin, alkohol, larutan gula, HCl
3.
Gosoklah
batang politena pada kain wool (10-30 gosokan)
4.
Alirkan
zat cair dari buret ke dalam gelas beker dan dekatkan batang politena bermuatan
pada aliran zat cair tersebut.
5.
Amati
apa yang terjadi pada aliran zat cair tersebut
V. Hasil
Pengamatan
Pengaruh
batang politena bermuatan pada aliran zat cair.
Air : Polar
Bensin : Nonpolar
Alkohol : Polar
Larutan Gula : Polar
HCl : Polar
VI. Analisa
Data
Karena
bermuatan, senyawa polar tentu dapat menarik elektron. Medan magnet dan medan
listrik mempunyai muatan juga. Sifat itu dapat digunakan untuk menyelidiki
kepolaran beberapa senyawa molekul. Polar artinya kutub, sehingga
dapat dikatakan bahwa senyawa-senyawa yang bersifat polar memiliki kutub. Jika
didekatkan magnet pada suatu senyawa polar yang mengucur, maka senyawa tersebut
akan bereaksi sehingga kucurannya akan mendekati atau menjauhi magnet.
a)
Aquades /
Air
Pada
saat keran tabung buret dibuka, air mengucur ke dalam gelas kimia dan
didekatkan dengan penggaris plastik yang telah digosok pada rambut kering.
Ternyata, membuat aliran air yang semula lurus membelok ke arah medan listrik
yang dihasilkan oleh penggaris. Hal
ini karena Molekul air yang tersusun atas 2 atom
H dan 1 atom O merupakan ikatan kovalen polar.
Dianalisis
dengan :
Senyawa
air memiliki rumus kimia H2O, artinya terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom
oksigen. Atom hidrogen memiliki elektron valensi 1 sedangkan atom oksigen
memiliki elektron valensi 6. Maka pada senyawa ini akan terbentuk 2 ikatan
kovalen tunggal dan memiliki pasangan elektron bebas. Sehingga senyawa ini
digolongkan pada senyawa polar.
b)
Aseton
Pada saat keran buret dibuka, aseton
yang mengalir menuju gelas kimia sewaktu didekati oleh penggaris beraliran
listrik tidak mengalami pembelokkan atau reaksi apapun. Hal ini karena molekul
aseton mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis
dengan :
Aseton atau propanon memiliki rumus
kimia CH3COCH3. Pada senyawa ini, ditemukan 3 atom carbon, 6 atom hidrogen, dan
1 atom oksigen. Atom-atom ini membentuk ikatan kovalen tunggal dan rangkap dua,
dan pada senyawa ini tidak ditemukan pasangan elektron bebas. Oleh karena itu,
menurut struktur Lewis-nya, senyawa ini dimasukkan dalam senyawa non-polar,
meskipun pada percobaan digolongkan senyawa polar. Pada dasarnya, senyawa ini
merupakan senyawa semi-polar.
c)
Tetraklorometana
Pada saat keran buret
dibuka,tetraklorometana yang mengalir menuju gelas kimia sewaktu didekati oleh
penggaris beraliran listrik tidak mengalami pembelokkan atau reaksi apapun. Hal
ini karena molekul Tetraklorometana mempunyai ikatan kovalen non polar.
Dianalisis
dengan :
Tetraklorometana mempunyai rumus
kimia CCl4, artinya tersusun dari 1 atom carbon dan 4 atom chlorine. Atom
carbon memiliki elektron valensi 4 sedangkan atom chlorine memiliki elektron
valensi 7. Sehingga pada senyawa ini akan terbentuk 4 buah ikatan kovalen
rangkap satu dan tidak ada pasangan elektron bebas, sehingga merupakan senyawa
non polar.
d)
Etanol / Alkohol
Pada saat keran buret dibuka, etanol
yang mengalir menuju gelas kimia yang awalnya lurus sewaktu didekati oleh
penggaris beraliran listrik mengalami pembelokkan. Hal ini karena molekul
etanol mempunyai ikatan kovalen polar.
Dianalisis
dengan :
Senyawa alkohol dengan rumus kimia
C2H5OH tersusun dari 2 atom Carbon, 6 atom hidrogen, dan 1 atom oksigen.
Senyawa ini membentuk 8 ikatan kovalen tunggal dan tidak memiliki pasangan
elektron bebas sehingga termasuk senyawa polar.
VII.
Pertanyaan
1.
Sifat
apakah yang ditunjukkan oleh jenis molekul yang terpengaruh oleh batang
politena yang bermuatan?
ð Sifat polar dan
nonpolar
2.
Bagaimana
kiranya molekul-molekul tersebut memperoleh sifat demikian?
ð Apabila aliran
suatu molekul berbelok saat didekatkan dengan batang politena / penggaris mika
bermuatan maka molekul tersebut bersifat senyawa polar, sedangkan apabila suatu
molekul tidak berbelok saat didekatkan dengan batang politena / penggaris mika
bermuatan maka molekul tersebut bersifat senyawa nonpolar.
3.
Zat-zat
apa yang tidak terpengaruh oleh batang politena bermuatan? Mengapa demikian?
ð Bensin. Karena
mereka tidak bisa larut dalam air dan tidak dapat menghantarkan listrik.
VIII.
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa :
1.
Apabila
suatu benda bermuatan listrik didekatkan pada cairan tertentu maka akan ada
reaksi yang berbeda-beda tergantung molekul cairan tersebut. Reaksi pembelokan
suatu cairan ketika didekati benda bermuatan listrik terjadi apabila cairan
tersebut mempunyai ikatan kovalen polar. Sedangkan apabila tidak ada reaksi
maka cairan tersebut mempunyai ikatan kovalen non polar.
2.
Yang
tergolong senyawa polar yaitu air, etanol, HCl. Dan senyawa yang bersifat
nonpolar yaitu aseton dan larutan gula.
Makasi atas informasinya yang sanagt berguna bagi saya.
ReplyDelete